by Humas Paljaya | Jun 29, 2022 | Berita
Perumda PAL Jaya berencana menambah dua unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mengunakan teknologi biologis, Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) di tahun 2022.
Teknologi yang sebelumnya sudah diaplikasikan di IPAL Setiabudi dan Krukut tersebut juga menjadi referensi pembangunan IPAL di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Utama Perumda PAL Jaya, Aris Supriyanto mengatakan, penerapan teknologi MBBR dipilih lantaran lebih efektif dan efisien dibanding IPAL konvensional. Teknologi MBRR merupakan penguraian air limbah menggunakan sistem aerasi dan media agar nanti air hasil olahannya sudah aman untuk dikembalikan ke lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No 68 Tahun 2016.
“Medianya memiliki fungsi tempat berkembang bakteri pengurai limbah. Hasilnya, lumpur ekses dari penguraian lebih sedikit dibanding konvensional,” ujarnya, Rabu (29/6).
Dikatakan Aris, dalam teknologi konvensional bakteri yang berfungsi mengurai limbah tidak ditempatkan di media sehingga ikut terbuang bersama ekses lumpur. Sedangnkan teknologi MBBR meminimalisir bakteri terbuang sehingga terus berkembang dan dengan semakin banyak bakteri itu proses penguraian lebih cepat.
Hasil dari teknologi ini mampu menurunkan nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD) dari 150-200 mg per liter menjadi di bawah 30 mg per liter, sehingga hasil air pengolahan memenuhi baku mutu dan aman bagi lingkungan.
Dari total hasil olahan IPAL Krukut, 30 persen volume airnya diolah kembali untuk dapat dimanfaatkan kebutuhan air non-konsumsi seperti campuran semen untuk konstruksi, penyiraman tanaman dan flushing. Kemudian, lumpur yang dihasilkan IPAL Krukut ini akan diolah lebih lanjut di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pulo Gebang.
Menurut Aris, berdasarkan hasil peneilitan dan data pengolahan teknologi MBBR inilah yang paling pas diterapkan untuk perkotaan. Karena itu pihaknya akan mengembangkan dua unit IPAL MBBR di kawasan Jalan MH Tahmrin dan Ancol.
“Ini sedang proses pembangunan dan kita harap 2022 ini bisa dioperasikan. Untuk tahun depan kita akan bangun di Jalan TB Simatupang,” tandasnya.
(Sumber: https://www.beritajakarta.id/read/102346/dki-bakal-tambah-ipal-berteknologi-biologis-tahun-ini#.Ys4w-nZBy5c0)
by Humas Paljaya | Jun 27, 2022 | Berita
Pada Sabtu 25 Juni 2022, Perumda Paljaya menerima kunjungan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bapak Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc. di Instalasi Reklamasi Air Krukut atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Krukut.
IPAL Krukut merupakan IPAL Skala Perkotaan yang dibangun dengan dana PMD DKI Jakarta dan dikelola oleh Perumda Paljaya. IPAL ini berkapasitas 8.600 m3/hari dan melayani Zona 0 DKI Jakarta meliputi kawasan Rasuna Said, Mega Kuningan, Jalan Jenderal Sudirman, SCBD, Senayan, Gatot Subroto, Manggarai, Guntur, dan Setiabudi.
Turut hadir mendampingi Menteri PUPR, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dan diterima oleh Direktur Teknik dan Usaha Perumda Paljaya Asri Indiyani.
#PengolahanAirLimbah #UntukSanitasiLebihBaik #SanitasiAmanUntukJakarta

by Humas Paljaya | Jun 23, 2022 | Berita
Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka HUT Jakarta yang ke 495, perusahaan umum daerah milik Pemprov DKI Jakarta, Perumda Paljaya menyebarkan informasi tentang pentingnya lingkungan hidup yang sehat dengan membuang air limbah domestik yang dikelola secara benar.
“Sampai saat ini mayoritas warga Jakarta yang belum paham benar pentingnya sanitasi lingkungan yang baik. Mereka masih membuang limbah rumah tangga secara sembarangan yang mengakibatkan sungai-sungai yang ada menjadi tercemar,” ujar Dirut Paljaya Aris Supriyanto, Rabu (22/6/2022).
Lebih jauh Aris Supriyanto menyatakan limbah cair buangan yang ada saat ini banyak yang mengandung bakteri berbahaya, seperti bakteri E.Coli yang bisa berpengaruh pada pertumbuhan anak-anak (stunting).
“Jadi bukan hanya gizi buruk yang menyebabkan anak stunting, juga karena sanitasi yang buruk. Memang pengaruhnya tidak langsung terasa saat itu juga, tetapi terlihat beberapa tahun kemudian saat anak seharusnya mulai tumbuh,” katanya.
Itu sebabnya Paljaya yang memang tugasnya menangani air limbah di Jakarta akan bekerja keras mempertahankan serta memperbaiki kualitas air tanah yang ada di Jakarta, dengan menyelamatkan terlebih dahulu kualitas air tanah di wilayah selatan Jakarta dan memperbaiki kualitas air tanah di daerah Jakarta lainnya yang tingkat pencemarannya tinggi. Diakui ini memang pekerjaan berat.
Namun dengan dukungan masyarakat dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak terkait masalah air limbah domestik ini bisa diatasi tahap demi tahap.
Paljaya sendiri memiliki beberapa unit IPAL (instalasi pengolahan air limbah), di antaranya satu di Kali Krukut dekat masjid bersejarah Hidayatullah di pinggir Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, satu lagi di kawasan Setiabudi di dekat Sungai Ciliwung, Jakarta Selatan, dan IPAK (instalasi pengolahan air kotor) yang khusus mengelola tinja yang berada di Duri Kosambi, Jakarta Barat serta IPAK Pulogebang di Jakarta Timur.
Aris Supriyanto menyatakan Pemprov DKI Jakarta sangat konsen dengan kesejahteraan masyarakatnya terkait lingkungan yang sehat. Oleh karenanya pembuangan air limbah ini dipandang sangat penting untuk dikelola secara benar sehingga pada akhirnya akan memberi dampak kepada lingkungan yang sehat.
Sekretaris Perusahaan Perumda Paljaya, Tanto Tabrani, menambahkan Perumda Paljaya saat ini sedang berupaya mengelola air limbah masyarakat Jakarta dari awal pembuangan hingga pengolahan sampai air tersebut dapat digunakan kembali (recyling), meskipun belum dapat untuk konsumsi diminum.
Tanto memberi contoh air hasil olahan melalui IPAL dengan tehnologi MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) yang dimiliki Paljaya sudah aman digunakan untuk berbagai keperluan, kecuali untuk air minum.
“Air yang sudah diolah di IPAL kami sudah bisa digunakan untuk mencuci atau menyiram tanaman. Tapi belum bisa digunakan untuk keperluan memasak atau air minum,” ujarnya.
Kepada masyarakat yang ingin melihat bagaimana pengolahaan air limbah yang kotor melalui IPAL MBBR milik Paljaya bisa datang ke IPAL di Kali Krukut.
Disini masyarakat bisa melihat langsung proses pengolahannya. Bahkan di gedung IPAL yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan ini juga disediakan ruang khusus edutainment untuk memberi edukasi kepada para siswa sekolah atau mahasiswa yang berkunjung.
“Kami bahkan menyediakan cafe yang nyaman di bagian atap gedung IPAL Krukut. Dijamin tidak ada bau yang tercium karena air yang melalui IPAL sudah diolah dengan baik,” tambah Tanto.
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4993241/hut-jakarta-ke-495-perumda-paljaya-sosialisasi-pentingnya-sanitasi