Sandiaga Resmikan Alat Pengolahan Tinja Pal Jaya
Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan alat pengolahan limbah tinja milik PD PAL Jaya. Sandiaga meyakini pengoperasian alat tersebut bisa menyerap tenaga kerja mencapai 25 ribu orang.
Peresmian alat yang bernama PAL-Andrich Tech System digelar di pusat instalasi pengelolaan lumpur-tinja milik PD PAL Jaya, Jl Router Ring Road Lingkar Luar, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2018). Direktur PD PAL Jaya Subekti, Dirut PAM Jaya Erlan Hidayat, Kadis Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan juga hadir.
Menurut Sandiaga, PAL-Andrich Tech System merupakan teknologi pengolahan limbah tinja pertama di Tanah Air. Alat ini memiliki keistimewaan dari alat pengolahan tinja lainnya.
“Ini pertama kali, dan air tinja yang diolah oleh PD PAL Jaya biasanya dilakukan suatu proses dan butuh waktu 7 hari untuk menjadi air buangan. Ini hanya setengah jam sudah bisa diutilitas, buat menyiram bunga dan toilet,” kata Sandiaga dalam sambutannya.
Seusai sambutan Sandiaga kemudian mengajak para tamu undangan yang hadir untuk meninjau langsung PAL-Andrich Tech System. Sandiaga menuturkan dalam waktu 30 menit alat tersebut bisa mengolah 80 m3 limbah tinja menjadi 60 m3 air bersih.
“Alat ini tiap hari mengolah 80 m3, kemudian menjadi air yang siap digunakan untuk utilitas 60 m3,” ujar Sandiaga di sela peninjauan.
Sandiaga menjelaskan mulai proses produksi sampai pengoperasian alat tersebut setidaknya membutuhkan 50 pekerja. Dia meminta PD PAL Jaya memproduksi 200 unit PAL-Andrich Tech System dengan harga per unit senilai Rp 1,5 miliar.
“Kita langsung konkret saja. 200 unit ini karya anak bangsa, perlu dibela. Jadi sistem ini akan membuka, kalau total 200, 10 ribu lapangan kerja baru di DKI,” terang Sandi, sapaan akrab Sandiaga.
PAL-Andrich Tech System diproduksi oleh PT MJH Lestari Internasional. Dirut PD PAL Subekti menyampaikan alat tersebut diproyeksikan untuk mengolah limbah tinja di zona 6.
“Tahun depan kita mulai konstruksi untuk perpipaan zona 6, mulai dari Slipi, Grogol, sampai ke sini (Duri Kosambi). Limbah dari Slipi, Grogol akan ngumpul di sini. Teknologi ini dimungkinkan bisa menggantikan peran IPTL Duri Kosambi dalam mengolah air limbah lumpur-tinja,” ucap Subekti dalam sambutannya.
(zak/rvk)