Gedung Perkantoran Jaksel Harus Pakai SPALD-T, Berapa Biayanya?

Gedung Perkantoran Jaksel Harus Pakai SPALD-T, Berapa Biayanya?


JAKARTA, KOMPAS.com – Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat setiap hari tidak boleh dibuang begitu saja ke badan air.

Pasalnya, air limbah bisa menimbulkan kerusakan lingkungan hingga mengancam kesehatan akibat penyakit berbasis air seperti diare, tifus, difteri hingga kolera.

Pada umumnya, masyarakat menggunakan septic tank untuk menampung air limbah rumah tangga yang nanti bisa diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Sementara untuk bangunan yang lebih luas dengan jumlah penghuni lebih banyak seperti kantor, hotel, atau apartemen, harus melalui pengolahan khusus.

Salah satunya adalah Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) yang menghubungkan langsung air limbah ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Terbaru, Pemerintah Kota Jakarta Selatan lewat Walikota Jakarta Selatan Munjirin menyampaikan, saat ini gedung perkantoran di wilayah administrasi tersebut harus memiliki SPALD-T yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Paljaya.

Adapun beberapa ruas jalan yang telah telah tersambung dengan SPALD-T Perumda Paljaya antara lain Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Gatot Subroto, Sudirman, SCBD, Manggarai, Guntur hingga Setia Budi.

“Jadi nanti semuanya (pipa air limbah gedung perkantoran di Jaksel) harus bisa disambungkan ke jaringan yang sudah disiapkan oleh pihak Perumda Paljaya. Sehingga nanti pengelolaannya terpusat, tidak satu per satu,” tutur Munjirin dalam acara Sosialisasi Bersama SPALD-T di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Direktur Utama Perumda Paljaya Aris Supriyanto menambahkan, sudah ada beberapa perusahaan di daerah tersebut yang menjadi pelanggan.

Untuk biayanya, pelanggan harus membayar sekitar Rp 600 per meter persegi dikalikan luas lantai bangunan.

“SPALD-T Perumda Paljaya memberikan sejumlah manfaat kepada pelanggan, terutama dari sisi kesehatan karena telah menerapkan baku mutu cukup ketat dan memenuhi peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” kata Aris menjawab Kompas.com.

Selain itu, pelanggan juga bisa lebih hemat secara ekonomi, mengingat pengelolaan secara mandiri memiliki lebih banyak risiko.

Kepala Dinas Lingkungam Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan, sistem perpipaan air limbah ini bisa mengurangi biaya pembangunan, biaya operasional atau proses perizinan yang dilakukan oleh pemilik gedung terhadap pengolahan limbah pribadinya.

“Gedung atau perusahaan yang tidak punya pengelolaan limbah yang baik harus membuat saluran pengolahan limbah baru, membutuhkan biaya besar, belum lagi biaya operasionalnya,” ucap Asep. Dalam dua minggu ke depan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan melakukan operasi terhadap gedung dan pengolahan limbahnya, serta memberikan sanksi apabila melanggar aturan.

(Sumber: https://www.kompas.com/properti/read/2022/11/08/190000121/gedung-perkantoran-jaksel-harus-pakai-spald-t-berapa-biayanya-)

Perumda Paljaya Ajak para Pelaku Usaha di DKI Ikut Berpartisipasi dalam Pengelolaan Air Limbah

Perumda Paljaya Ajak para Pelaku Usaha di DKI Ikut Berpartisipasi dalam Pengelolaan Air Limbah


Seputarpublik, Jakarta – Dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasikan mengenai pengelolaan air limbah di DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan bersama dengan Perumda Paljaya dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Wilayah Jakarta Selatan, yang diselenggarakan di kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (8/11/ 2022) pagi WIB, di Ruang Pola lantai tiga.

Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan
pengelolaan air limbah domestik di DKI Jakarta seperti Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, serta dari Perumda Paljaya, ada Direktur Utama Ir.Aris Supriyanto,M Eng dan Asri Indiyani, ST.Msc, selaku Direktur tehnik.

Dalam keterangannya kepada para awak media Direktur Utama Perumda Paljaya, Ir. Aris Supriyanto,M. Eng. mengatakan, maksud kegiatan ini antara lain, untuk mensosialisasikan pengelolaan air limbah domestik serta mengajak para pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah di DKI Jakarta.

“Khususnya dalam mensukseskan pengembangan sistem perpipaan dan juga dapat mendorong untuk selalu mempraktikkan sanitasi yang aman, dalam upaya menanggulangi pencemaran lingkungan,” ucap Aris.

Menurutnya, salah satu cara untuk mengelola air limbah adalah melalui pendekatan terpusat, yang menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dimana air limbah dialirkan dari gedung atau rumah dengan menggunakan jaringan perpipaan air limbah untuk dibawa ke instalasi pengelolaan air limbah domestik dan diolah sampai aman untuk dikembalikan ke lingkungan, jelasnya.

Dirinya menambahkan, bahwa untuk daerah yang sudah memiliki kepadatan penduduk lebih dari 150 jiwa perhektar sudah mutlak perlu menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) karena daya dukung lingkungannya sudah tidak sesuai untuk menggunakan tangki septik.

“Penggunaan SPALD Terpusat ini akan mensejajarkan Jakarta dengan Kota-kota besar di dunia dalam pengelolaan air limbah,” ujar Aris.

Sosialisasi ini dihadiri juga oleh Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, S.Sos, M.Si. serta para pemilik/pengelola bangunan atau gedung yang berada
di wilayah Jakarta Selatan yang sudah dilewati SPALD-T skala perkotaan menggunakan jaringan perpipaan yaitu kawasan Gatot Subroto, Mega Kuningan, Sultan Agung, Rasuna Said, Casablanca, Epicentrum, Prof. Dr Satrio, Sudirman, SCBD dan Senopati.

Sementara itu, Asri Indiyani selaku Direktur Tehnik Perumda Paljaya menjelaskan, IPAL ini akan lebih menguntungkan bagi pelanggannya. Karena kalau pengelola gedung bikin sendiri pengolahan limbah, akan jauh lebih mahal.

“Misalnya, untuk pengelola gedung, tidak harus membeli alat dan tiap bulan tidak harus mengecek sendiri kualitas limbahnya. Semuanya dikelola oleh Paljaya. Mereka hanya bayar tarif sesuai Pergub dan duduk manis. Karena itu, kami sarankan para pengelola gedung sebaiknya menyerahkan pengelolaan limbahnya kepada kami,” ucap Asri.

Ia menambahkan, dengan begitu hemat bagi pengusaha dan pemerintah pun lebih mudah dalam pengendalian kualitas airnya.

Saat ini Perumda Paljaya terus berinovasi. Bukan hanya air limbah rumah tangga dan gedung perkantoran di sekitar area zonasi, namun juga akan mengelola limbah B3, (Bahan Berbahaya dan Beracun)

“Saat ini untuk limbah B3 sedang diuji coba. Semuanya bertahap,” pungkas Asri.

(Sumber: https://seputarpublik.com/perumda-paljaya-ajak-para-pelaku-usaha-di-dki-ikut-berpartisipasi-dalam-pengelolaan-air-limbah/)

Perumda Paljaya Bersama Dinas LH DKI Gelar Sosialisasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat

Perumda Paljaya Bersama Dinas LH DKI Gelar Sosialisasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat


Media Analis Indonesia, Jakarta – Dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasikan mengenai pengelolaan air limbah di DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan bersama dengan Perumda Paljaya dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Wilayah Jakarta Selatan, yang diselenggarakan di kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (8/11/ 2022) pagi WIB, di Ruang Pola lantai tiga.

Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan
pengelolaan air limbah domestik di DKI Jakarta seperti Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, serta dari Perumda Paljaya, ada Direktur Utama Ir.Aris Supriyanto,M Eng dan Asri Indiyani, ST.Msc, selaku Direktur tehnik.

Dalam keterangannya kepada para awak media Direktur Utama Perumda Paljaya, Ir. Aris Supriyanto,M. Eng. mengatakan, maksud kegiatan ini antara lain, untuk mensosialisasikan pengelolaan air limbah domestik serta mengajak para pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah di DKI Jakarta.

“Khususnya dalam mensukseskan pengembangan sistem perpipaan dan juga dapat mendorong untuk selalu mempraktikkan sanitasi yang aman, dalam upaya menanggulangi pencemaran lingkungan,” ucap Aris.

Menurutnya, salah satu cara untuk mengelola air limbah adalah melalui pendekatan terpusat, yang menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dimana air limbah dialirkan dari gedung atau rumah dengan menggunakan jaringan perpipaan air limbah untuk dibawa ke instalasi pengelolaan air limbah domestik dan diolah sampai aman untuk dikembalikan ke lingkungan, jelasnya.

Dirinya menambahkan, bahwa untuk daerah yang sudah memiliki kepadatan penduduk lebih dari 150 jiwa perhektar sudah mutlak perlu menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) karena daya dukung lingkungannya sudah tidak sesuai untuk menggunakan tangki septik.

“Penggunaan SPALD Terpusat ini akan mensejajarkan Jakarta dengan Kota-kota besar di dunia dalam pengelolaan air limbah,” ujar Aris

Sosialisasi ini dihadiri juga oleh Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, S.Sos, M.Si.
serta para pemilik/pengelola bangunan atau gedung yang berada
di wilayah Jakarta Selatan yang sudah dilewati SPALD-T skala perkotaan menggunakan jaringan perpipaan yaitu kawasan Gatot Subroto, Mega Kuningan, Sultan Agung, Rasuna Said, Casablanca, Epicentrum, Prof. Dr Satrio, Sudirman, SCBD dan Senopati.

Sementara itu, Asri Indiyani selaku Direktur Tehnik Perumda Paljaya menjelaskan, IPAL ini akan lebih menguntungkan bagi pelanggannya. Karena kalau pengelola gedung bikin sendiri pengolahan limbah, akan jauh lebih mahal.

“Misalnya, untuk pengelola gedung, tidak harus membeli alat dan tiap bulan tidak harus mengecek sendiri kualitas limbahnya. Semuanya dikelola oleh Paljaya. Mereka hanya bayar tarif sesuai Pergub dan duduk manis. Karena itu, kami sarankan para pengelola gedung sebaiknya menyerahkan pengelolaan limbahnya kepada kami,” ucap Asri.

Ia menambahkan, dengan begitu hemat bagi pengusaha dan pemerintah pun lebih mudah dalam pengendalian kualitas airnya.

Saat ini Perumda Paljaya terus berinovasi. Bukan hanya air limbah rumah tangga dan gedung perkantoran di sekitar area zonasi, namun juga akan mengelola limbah B3, (Bahan Berbahaya dan Beracun)

“Saat ini untuk limbah B3 sedang diuji coba. Semuanya bertahap,” pungkas Asri. (hel)

(Sumber: https://mediaanalisindonesia.co.id/2022/11/perumda-paljaya-bersama-dinas-lh-dki-gelar-sosialisasi-sistem-pengelolaan-air-limbah-domestik-terpusat/)

 

Pipa Pengolahan Air Limbah di TB Simatupang Dibangun

Pipa Pengolahan Air Limbah di TB Simatupang Dibangun


INDOPOSCO.ID – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengolahan Air Limbah (Paljaya) membangun jaringan perpipaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di kawasan TB Simatupang untuk mewujudkan sanitasi aman di DKI Jakarta.

“Dalam waktu dekat akan dibangun jaringan perpipaan di Kawasan TB Simatupang sebagai upaya untuk terus mengembangkan layanan pengelolaan air limbah,” kata Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/11/2022), seperti dikutip Antara.

Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2023. TB Simatupang merupakan tambahan usai kawasan Gatot Subroto, Mega Kuningan, Sultan Agung, Rasuna Said, Casablanca, Epicentrum, Prof. Dr Satrio, Sudirman, SCBD dan Senopati yang sudah dilewati jaringan perpipaan tambahan SPALD-T skala perkotaan.

Dalam Rencana Induk Pengembangan Prasarana&Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik yang diatur dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2016, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menugaskan Perumda Paljaya sebagai operator pengelolaan air limbah resmi yang bertugas memastikan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan air limbah.

Untuk mencapai target pengelolaan air limbah tersebut, dibutuhkan kolaborasi aktif antar pemangku kepentingan di DKI Jakarta dari unsur pemerintah, pelaku usaha hingga seluruh lapisan masyarakat.

“Diharapkan seluruh lapisan ikut berpartisipasi untuk perwujudan sanitasi aman untuk Jakarta,” tuturnya.

Aris berharap dengan adanya pengembangan sistem perpipaan ini dapat mendorong sanitasi yang aman dalam upaya menanggulangi pencemaran lingkungan.

“Adanya jaringan perpipaan ini membuat air limbah kakus maupun non kakus tidak bergantung pada tangki septik lagi dan tidak memerlukan penyedotan air limbah lagi,” ujarnya.

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama melalui penggunaan tangki septik yang sesuai standar dan dilengkapi dengan pengolahan lanjutan seperti bidang resapan maupun kolam sanita.

Adapun penyedotan lumpur tinja dari tangki septik secara berkala minimal tiga tahun sekali untuk memastikan agar air dikembalikan ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan.

Paljaya memiliki layanan penjualan tangki septik BIOPAL, penyedotan lumpur tinja dan pengolahannya di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

DKI Jakarta memiliki dua IPLT yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh Paljaya dengan kapasitas total 1.800 meter kubik (m3) per hari.

Pendekatan kedua, menggunakan sistem pengelolaan secara terpusat di mana air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Paljaya memiliki IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona nol (salah satu zona dari total 15 zona pengelolaan air limbah di DKI Jakarta) dengan kapasitas total sekitar 30.000 m3/hari.

Saat ini, kedua IPAL tersebut melayani sekitar 2.699.205 People Equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan.

Diproyeksikan mayoritas wilayah di DKI Jakarta akan menggunakan sistem terpusat dengan jaringan perpipaan air limbah pada tahun 2050. (mg1)

(Sumber: https://indoposco.id/megapolitan/2022/11/09/pipa-pengolahan-air-limbah-di-tb-simatupang-dibangun)

 

Perumda Paljaya Olah Limbah B3 Medis Tahun Depan

Perumda Paljaya Olah Limbah B3 Medis Tahun Depan

Perumda Paljaya akan mengembangkan layanan dalam bidang pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis. Fasilitas pengelolaan limbah akan dibangun di Kawasan Berita Nusantara (Persero), Marunda, Jakarta Utara.

 Limbah B3 perlu penanganan khusus

Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto mengatakan, siap memberikan layanan pengelolaan limbah B3 medis di tahun 2023.

“Kita akan membangun insinerator pengolahan limbah dan tranportasi atau mobil khusus pengangkut limbah B3 medis dengan spesifikasi khusus,” kata Aris, Rabu (2/11).

Menurut Aris, terkait penempatan bangunan insinerator limbah B3 pihaknya bekerjasama dengan PT KBN Marunda. Rencananya, pembangunan ini akan dilaksanakan pada triwulan kedua 2023.

“Untuk tahap pertama, kita anggarkan sebesar Rp 100 miliar. Target selesai kontruksi paling cepat selama tujuh bulan,” katanya.

Ia menambahkan, pengolahan limbah ini diperuntukan untuk semua limbah B3 medis dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti, RSUD, puskesmas, serta klinik milik Pemprov DKI Jakarta yang nantinya yang akan ditangani Perumda Paljaya.

“Limbah B3 perlu penanganan khusus. Kita ingin tidak ada limbah B3 medis yang dibuang sembarangan yang tentunya sangat bisa membahayakan bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Raih Jakarta Youth Award, Dirut Paljaya Makin Termotivasi Bekerja Lebih Baik

Raih Jakarta Youth Award, Dirut Paljaya Makin Termotivasi Bekerja Lebih Baik


Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemuda Jakarta memberikan penghargaan Jakarta Youth Award 2022 kepada Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto berhasil.

Atas raihan penghargaan tersebut, Aris mengaku makin termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Aris mengaku kaget memperoleh penghargaan tersebut, karena selama ini dirinya bersama jajaran di Perumda Paljaya hanya fokus bekerja memberikan yang terbaik, utamanya dalam hal pelayanan pengelolaan limbah di Jakarta.

“Alhamdulillah, kinerja kami ternyata juga mendapat perhatian dalam Jakarta Youth Award ini. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya pribadi beserta jajaran di Perumda Paljaya, kita sudah bekerja dengan baik dan harus lebih baik ke depannya,” kata Aris kepada wartawan, Senin (31/10).

Aris mengajak generasi muda bisa terus belajar dan berkarya, mengawali dengan proses dan niat yang baik. Kemudian, juga dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

“Kalau itu semua dijalankan, Insya Allah hasil juga baik. Bahwa itu nanti akan ada penghargaan ya itu hanya bonus saja untuk semakin memotivasi,” kata Aris.

Aris juga mengajak generasi muda bisa ikut mengedukasi masyarakat terkait pentingnya sanitasi sehat yang salah satunya perlu dilakukan dengan pengelolaan limbah yang baik.

“Pengelolaan limbah ini sangat penting. Dampak pencemaran limbah ini bisa membutuhkan waktu recovery yang lama. Untuk itu, edukasi sejak usia dini, mulai dari usia sekolah terkait pengelolaan limbah perlu terus dilakukan,” kata Aris.

Aris menambahkan, tahun ini Perumda Paljaya masih terus berfokus pada pembangunan infrastruktur dan layanan limbah di Jakarta. Penanganan limbah ini perlu peran serta dan dukungan masyarakat luas.

“Kita tentu tidak ingin generasi nanti merasakan dampak pencemaran limbah dan kerusakan lingkungan. Kita harus mulai dari sekarang sadar akan pengelolaan limbah yang baik dan benar,” demikian Aris.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Seleksi Koalisi Masyarakat Untuk Pemuda Jakarta, Ahmad Sulhy mengatakan, Jakarta Youth Award 2022 diberikan kepada Aris Supriyanto sebagai Dirut Perumda Paljaya karena dinilai memiliki komitmen kuat dan kerja keras terkait pengelolaan limbah di Jakarta.

“Perumda Paljaya berhasil mengolah air limbah menjadi bisa dimanfaatkan kembali. Demikian halnya dengan limbah padat yang dapat digunakan sebagi pupuk hingga briket,” kata Sulhy.

Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN) ini mengungkapkan, sejak Aris memimpin, banyak terobosan dan inovasi yang dilakukan terkait pengelolaan air limbah dan sanitasi.

“Kita juga berharap dengan pemberian penghargaan ini kinerja Perumda Paljaya lompatannya semakin tinggi lagi,” kata Sulhy.

Penanganan limbah ini, lanjut Sulhy, memerlukan dukungan penuh eksekutif dan legislatif di Jakarta. Terlebih, persoalan limbah ini juga menjadi perhatian semua negara-negara di dunia.

“Sustainable Development Goals atau SDGs itu juga memberi perhatian pada penanganan limbah. Pengelolaan limbah di Jakarta ini harus dilakukan menyeluruh. Tidak hanya di pusat kota atau kawasan perkantoran, tapi juga di lingkungan permukiman,” pungkas Sulhy.

Untuk diketahui, Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemuda Jakarta terdiri dari, Jakarta Monitoring Netwok (JMN), Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika Jakarta), Koalisi Perkotaan Jakarta (Jakarta Urban Coalition), Komunitas Peduli Pendidikan Jakarta (KPP) Jakarta, Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ), Lembaga Pengembangan Peran Serta Masyarakat (LP2SM), Lembaga Pemantau Jakarta (LPJ), Komunitas Reyog Ponorogo (KRP) dan Jakarta Public Service (JPS).

(sumber: https://www.rmoldkijakarta.id/raih-jakarta-youth-award-dirut-paljaya-makin-termotivasi-bekerja-lebih-baik)

Floating-Hotline-Icon-01

Hotline Hubungan Masyarakat
(021) 835 42 52 - extension 6 +62 812 9079 0899

Hotline Layanan Pengaduan Pelanggan (Administrasi)
(021) 835 42-52 - extension 207 +62 878 9366 5470

Hotline Layanan Pengaduan Pelanggan (Teknis)
(021) 835 42-54 atau +62 851 5627 4188

Hotline Layanan Penyedotan Lumpur Tangki Septik
(021) 8370 2136 atau +62812 9077 70-20 / 30

Hotline Layanan Sistem Perpipaan
+62 813 8832 9008

Hotline Layanan Tangki Septik Modifikasi (BIOPAL)
+62 813 8529 1475

Hotline Layanan Penanggulangan Sumbatan Instalasi Pipa Air Limbah/Plumbing
+62 813 8529 1475

Hotline Layanan Pemeriksaan Laboratorium
+62 851 7514 4468

Hotline Layanan Pengelolaan Limbah B3
+62 811-1991-890