Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Paljaya memantapkan langkahnya dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota dengan sanitasi aman berkelanjutan.
“Di situlah Paljaya hadir,”
Dalam momentum puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 di Car Free Day(CFD), Paljaya menegaskan komitmen jangka panjang untuk memperluas cakupan layanan sekaligus mengedukasi masyarakat agar berperan aktif dalam menjaga perilaku sanitasi.
Direktur Utama Paljaya, Untung Suryadi mengatakan, HUT kali ini menjadi ajang penting untuk bertemu langsung dengan masyarakat. Menurutnya, CFD menjadi momentum strategis karena memanfaatkan keramaian publik untuk mensosialisasikan pentingnya sanitasi aman bagi keberlangsungan Jakarta sebagai global city. Untung menyampaikan, pencapaian target layanan sanitasi tidak bisa dilepaskan dari peran serta masyarakat.
“Tanpa perubahan budaya dari masyarakat untuk melakukan perilaku sanitasi aman, akan sulit mewujudkan kota global. Di situlah Paljaya hadir, sekaligus melibatkan stakeholder lain mulai dari puskesmas, aparatur pemerintahan kelurahan, kecamatan hingga wali kota,” ujarnya, Senin (29/9).
Dari sisi target, Paljaya menyiapkan roadmap jangka panjang. Hingga tahun 2030, diproyeksikan sebanyak 5–6 juta jiwa warga Jakarta akan terlayani sistem sanitasi Paljaya. Lebih jauh, Paljaya optimistis dapat mencapai 100 persen cakupan layanan pada 2045, sehingga seluruh masyarakat Jakarta mendapatkan akses sanitasi aman.
Dalam jangka pendek, Paljaya menargetkan pada 2026 sekitar 3,5 juta jiwa akan terlayani. Angka ini diyakini bisa meningkat menjadi 4 juta jiwa pada 2027 seiring berjalannya proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1.
“Selanjutnya, tambahan kapasitas diproyeksikan terjadi pada 2028–2029 melalui pembangunan JSDP Zona 6, sehingga target 5–6 juta jiwa dapat terpenuhi sebelum 2030,” katanya.
Ketua Dewan Pengawas Paljaya, Wahyu Mujiono, memberikan apresiasi atas upaya Direksi dan jajarannya yang dinilai sudah maksimal dalam mengenalkan Paljaya dan mendorong kesadaran sanitasi di masyarakat.
“Tingkat kepuasan masyarakat sudah mencapai 99 persen. Ini capaian yang luar biasa, namun tentu saja tidak boleh membuat kita berpuas diri. Kinerja harus terus ditingkatkan agar target 2030 benar-benar tercapai,” katanya.
Wahyu juga menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Menurutnya, peningkatan GCG harus menjadi prioritas agar setiap target yang sudah ditetapkan dapat dijalankan dengan konsisten dan akuntabel.
“Intinya, GCG harus benar-benar dijaga dan lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.
Sebagai informasi, puncak rangkaian HUT ke-34 Paljaya menghadirkan kegiatan ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ dalam Car Free Day di Jalan Jenderal Sudirman. Warga Jakarta diajak mengenal Paljaya lebih dekat melalui booth edukasi, games interaktif, hingga pembagian merchandise eksklusif.
Suasana meriah terlihat sepanjang rute dari IPAL Krukut hingga FX Sudirman, menandai komitmen Paljaya untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
Perumda Paljaya menggelar kegiatan ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ di Halte Transjakarta Bundaran HI Astra dalam rangka memperingati HUT ke-34, Sabtu (27/9).
“Jadi lebih penting kita menggalakkan itu,”
Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, menghadirkan beragam kegiatan interaktif seperti edukasi sanitasi, kuis berhadiah, hingga pembagian merchandise eksklusif bagi pelanggan Transjakarta.
Direktur Teknik dan Usaha Perumda Paljaya, Rizki Shebubakar mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendekatkan Paljaya kepada masyarakat supaya banyak yang mengetahui profil perusahaan dan layanan yang disediakan.
“Makanya kita perlu ada sedikit presence atau kehadiran di transportasi publik supaya publik tahu Paljaya itu apa dan servis apa yang kita tawarkan,” ujarnya.
Rizki menyampaikan, sosialisasi ini juga menekankan pengetahuan dasar seputar sanitasi aman yang masih minim dipahami masyarakat.
Misalnya, septic tank atau tangki septik idealnya dikuras setiap tiga tahun sekali, atau pentingnya membangun tangki septik dengan sistem kedap dan dilengkapi leher angsa agar tidak menimbulkan bau. Menurutnya, mengedukasi masyarakat tentang sanitasi aman tetap menjadi prioritas.
“Sanitasi aman itu basic knowledge sebetulnya, tapi banyak orang belum tahu. Jadi lebih penting kita menggalakkan itu. Hal-hal mendasar tersebut diharapkan dapat lebih dikenal publik melalui kegiatan ini. Kalau dari Paljaya kan sudah terstandar, jadi harganya pasti Rp150 ribu per meter kubik. Itu yang membedakan kita dengan penyedia jasa lain yang tidak jelas standarnya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, target besar Paljaya adalah mencapai cakupan layanan sanitasi aman 100 persen pada tahun 2045. Pencapaian target ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga lembaga internasional yang mendukung pembiayaan proyek-proyek sanitasi.
Rizki menambahkan, pemilihan Halte Bundaran HI Astra sebagai lokasi kegiatan juga bukan tanpa alasan. Menurut Rizki, halte ini merupakan titik transit dengan lalu lintas penumpang yang tinggi sehingga lebih efektif dalam menjangkau masyarakat luas.
“Harapannya, masyarakat semakin sadar pentingnya sanitasi aman dan mendapatkan pengetahuan dasar yang bisa dipraktikkan di rumah masing-masing,” tandasnya.
Perumda Paljaya menggelar acara tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 di kantor mereka, Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (26/9). Acara ini dihadiri seluruh jajaran direksi dan manajemen, karyawan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Teruslah berkarya untuk mengelola lingkungan Jakarta.”
Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menyampaikan ucapan selamat sekaligus memberikan apresiasi kepada Paljaya yang berhasil meraih penghargaan TOP BUMD 2025 dalam ajang Indonesia Best BUMD Awards 2025 yang diselenggarakan Warta Ekonomi.
“Teruslah berkarya untuk mengelola lingkungan Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan bukti nyata kinerja positif yang dihasilkan seluruh tim Paljaya,” ungkapnya.
Dia juga mengapresiasi cakupan layanan sanitasi Paljaya yang telah mencapai 27,34 persen dengan lebih dari 3 juta jiwa terlayani.
“Angka ini menjadi modal penting dalam mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berdaya tahan,” ujarnya.
Dari sisi kinerja keuangan, Paljaya juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 2024, pendapatan usaha naik sebesar 58,79 persen menjadi Rp95 miliar, sementara laba bersih tumbuh 31,5 persen hingga mencapai Rp35 miliar.
“Ini menunjukkan bagaimana perusahaan dikelola secara efektif, efisien, dan berkelanjutan,” tukasnya.
Syaefuloh juga menyoroti tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan Paljaya tergolong sangat tinggi, masing-masing sebesar 99 persen dan 98 persen. Menurutnya, capaian ini menjadi bukti bahwa layanan Paljaya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jakarta.
“Terruslah menjadi pelopor sanitasi perkotaan yang membanggakan demi Jakarta yang lebih bersih, sehat, dan berdaya tahan,” tuturnya.
Direktur Utama Perumda Paljaya, Untung Suryadi menjelaskan, dalam memperingati HUT ke-34 ini pihaknya menyelenggarakan kegiatan ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ sepanjang September 2025.
Mengusung tema ‘Paljaya Hadir sebagai Solusi Sanitasi Aman di Jakarta’, kegiatan ini menghadirkan berbagai program edukatif dan interaktif seputar sanitasi di berbagai titik wilayah Jakarta.
Diantaranya, lomba video dan poster, bakti sosial, senam sehat di Tebet Eco Park, aksi sedot WC gratis, serta menyapa masyarakat di Halte Transjakarta dan area Car Free Day.
“Kami ingin mengajak warga Jakarta untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memastikan sanitasi aman dimulai dari diri sendiri dan rumah masing-masing,” ungkapnya.
“Momentum ulang tahun ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan solusi sanitasi yang aman, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi warga Jakarta,” tutupnya.
JAKARTA – Peringati HUT ke-34 Pengolahan Air Limbah Jakarta (Paljaya), puluhan rumah warga di seluruh wilayah DKI mendapat pelayanan aksi sedot WC gratis. Salah satunya penyedotan limbah di Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Jaya, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (25/9).
Ketua Dewan Pengawas Perumda Paljaya, Wahyu Mujiono, mengatakan, kegiatan ini serentak di lima wilayah Jakarta, dan menjadi program ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ sekaligus rangkaian peringatan HUT ke-34 Paljaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi melainkan juga bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi aman.
“Hari ini kita melaksanakan aksi sedot massal serentak di 5 wilayah Jakarta. Setiap wilayah menyasar delapan rumah dan satu RPTRA, sehingga total ada sekitar 40 rumah yang mendapat layanan penyedotan gratis,” kata Wahyu, Kamis (25/9).
Dikatakan Wahyu, selain penyedotan tangki septik, Paljaya juga menghadirkan kegiatan sosialisasi di setiap wilayah, sekaligus memberikan edukasi kepada warga mengenai sanitasi layak dan aman, termasuk pengelolaan limbah domestik yang benar. “Harapannya, masyarakat tidak hanya memiliki sanitasi layak, tetapi juga sanitasi aman yang mendukung kualitas lingkungan dan kesehatan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Sekretaris Perusahaan Paljaya, Mala S. Ramadhona menambahkan, pihaknya memiliki dua jenis layanan pengelolaan limbah domestik, yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
Menurutnya, rumah bisa disebut telah mempunyai sanitasi layak ketika sudah memiliki WC yang dilengkapi dengan leher angsa dan telah terkoneksi dengan septic tank standar. “Namun, layak saja belum cukup, rumah tersebut baru disebut memiliki sanitasi aman apabila sudah melakukan penyedotan septic tank secara terjadwal minimal tiga tahun sekali,” imbuh Mala.
Dijelaskan Mala, kesadaran masyarakat terkait pentingnya melakukan penyedotan septik tank secara terjadwal masih rendah, dan masih banyak tangki septik masyarakat yang tidak memenuhi standar, tidak kedap air atau bocor. “Kondisi ini membuat masyarakat merasa tidak perlu melakukan penyedotan, padahal berpotensi mencemari lingkungan. Kita harus melakukan revitalisasi septic tank sekaligus sosialisasi agar masyarakat paham pentingnya penyedotan terjadwal,” terangnya.
Mala menambahkan, pihaknya juga menyoroti masih adanya warga Jakarta yang tidak memiliki septic tank dan membuang air limbah ke kali. Untuk itu, Paljaya juga secara rutin dilibatkan sebagai narasumber oleh puskesmas untuk mengedukasi masyarakat melalui program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
“Dalam program STBM, kita masuk di pilar ke satu, Stop Buang Air Besar Sembarangan dan pilar kelima, pengolahan limbah cair rumah tangga. Kami terus bersinergi dengan Stakeholder terkait untuk mensosialisasikan cara mengelola limbah rumah tangga yang benar,” tutup Mala. (Ifand)
Perumda Paljaya menyelenggarakan Aksi Sedot WC Gratis secara serentak di lima wilayah Jakarta, Kamis (25/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari program ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ sekaligus rangkaian peringatan HUT ke-34 Paljaya.
“mendukung kualitas lingkungan dan kesehatan bersama,”
Dalam kegiatan ini, Paljaya menyasar delapan rumah warga dan satu Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di setiap wilayah. Salah satu lokasi yang dipilih adalah RPTRA Rawa Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketua Dewan Pengawas Perumda Paljaya, Wahyu Mujiono mengatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi melainkan juga bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi aman.
“Hari ini kita melaksanakan aksi sedot massal serentak di lima wilayah Jakarta. Setiap wilayah menyasar delapan rumah dan satu RPTRA, sehingga total ada 40 rumah yang mendapat layanan penyedotan gratis,” ujarnya.
Ia menyampaikan, selain penyedotan tangki septik, Paljaya juga menghadirkan kegiatan sosialisasi di setiap wilayah. Warga diberikan edukasi mengenai sanitasi layak dan aman, termasuk pengelolaan air limbah domestik yang benar.
“Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan bersamaan di lima wilayah sebagai bentuk kontribusi nyata Paljaya bagi masyarakat. Harapannya, masyarakat tidak hanya memiliki sanitasi layak, tetapi juga sanitasi aman yang mendukung kualitas lingkungan dan kesehatan bersama,” jelasnya.
Manajer Sekretaris Perusahaan Paljaya, Mala S Ramadhona mengatakan, pihaknya memiliki dua jenis layanan pengelolaan limbah domestik, yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
Ia menjelaskan, rumah bisa disebut telah mempunyai sanitasi layak ketika sudah memiliki WC yang dilengkapi dengan leher angsa dan telah terkoneksi dengan tangki septik standar.
“Namun, layak saja belum cukup, rumah tersebut baru disebut memiliki sanitasi aman apabila sudah melakukan penyedotan tangki septik secara terjadwal minimal tiga tahun sekali,” ucapnya.
Menurut Mala, kesadaran masyarakat terkait pentingnya melakukan penyedotan tangki septik secara terjadwal masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah masih banyak tangki septik masyarakat yang tidak memenuhi standar, tidak kedap air atau bocor.
Ia menyampaikan, rendahnya permintaan layanan penyedotan terjadi karena tangki septik non-standar yang tidak membutuhkan sedot berkala. Akibatnya, air limbah meresap ke tanah dan bisa mencemari sumber air.
“Paljaya menilai perlu ada langkah paralel antara perbaikan infrastruktur tangki septik dan peningkatan pemahaman masyarakat agar program sanitasi aman berjalan efektif,” ucapnya.
Mala juga menyoroti masih adanya warga Jakarta yang tidak memiliki tangki septik sehingga pembuangan air limbah langsung mengalir ke kali.
Untuk itu, Paljaya juga secara rutin dilibatkan sebagai narasumber oleh puskesmas untuk mengedukasi masyarakat melalui program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
“Kami terus bersinergi dengan stakeholder terkait untuk menyosialisasikan cara mengelola limbah rumah tangga yang benar,” tandasnya.
WARTAKOTALIVE.COM, DUREN SAWIT – Sambut Hari Ulang Tahun ke-34, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Jakarta Raya (PAL Jaya) melakukan penyedotan septik tankgratis di rumah warga, Kamis (25/9/2025).
Penyedotan itu dilakukan secara serentak di Jakarta Raya dengan target masing-masing wilayah delapan rumah.
Salah satu lokasi yang dilakukan penyedotan oleh Pal Jaya adalah rumah warga di Jalan Rawa Jaya Nomor 33 RT2/RW4, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Pal Jaya, Wahyu Muljono mengatakan, pihaknya melakukan penyedotan massal di kegiatan tersebut secara serentak di lima wilayah Jakarta.
“Jadi satu wilayah ada delapan rumah yang kami sedot. Jadi kalau di total delapan kali lima itu sekira 40 rumah,” kata Wahyu, Kamis.
Menurutnya, selain penyedotan pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan Perumda Pal Jaya dan program penyedotannya.
Sosialisasi ini juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kondisi septik tank rumah warga maupun tempat usaha.
“Kami sosialisasi, karena banyak warga yang mungkin belum kenal, yang dikenal Palija, tapi sekarang tidak ada. Hanya PAL Jaya yang kepanjangan dari Pengelolaan Air Limbah Jakarta Raya,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer Sekretaris Perusahaan PAL Jaya, Mala S Ramadhona melanjutkan, masyarakat yang ingin menggunakan jasa penyedotan bisa menghungi langsung pihaknya.
Biaya yang dikeluarkan dalam satu kali penyedotan septik tank untuk rumah tangga sekira Rp 333.000.
“Sudah termasuk biaya PPN 11 persen. Jadi tidak ada lagi biaya tambahan apapun. Ketika petugas hotline kami dihubungi, itu langsung datang dengan biaya tersebut tanpa ada tambahan apa-apa lagi,” terangnya.
Menurut wanita yang akrab disapa Dhona ini, pihaknya memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan sanitasi aman bagi warga.
Kata dia, kesadaran masyarakat terhadap sanitasi khususnya kepemilikan septik tank masih kurang.
Ia tak menampik, banyak rumah-rumah di Jakarta yang membuang limbah langsung ke saluran kali maupun sungai.
“Penyedotan septik tank itu harus terjadwal (tiga tahun sekali), kalau tidak direvitalisasi, septik itu akan tercemari dan tidak standard,” imbuhnya. (m26)