23 Surveyor Ikuti ToT Program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik

23 Surveyor Ikuti ToT Program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik

23 Surveyor Ikuti ToT Program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik

 

Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD PAL) Jaya memberikan Training of Trainer (ToT) dan sosialisasi terkait Program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik Rumah Tangga DKI Jakarta kepada 23 surveyor di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Para surveyor tersebut akan bertugas melaksanakan survei dan pendataan terhadap calon penerima manfaat program tersebut (baseline survey).

Direktur Utama PD PAL Jaya, Aris Supriyanto mengatakan, materi ToT dan sosialisasi yang diberikan mengenai pengenalan biopal tangki septik yang akan diberikan subsidi (produk knowledge), kriteria penerima manfaat, dan cara berinteraksi kepada calon penerima manfaat.

“Ada juga hal-hal teknis yang harus diperhatikan seperti lokasi, aksesibilitas, jarak dari jalan raya ke lokasi untuk jangkauan truk sedot tinja dan penggunaan aplikasi untuk pendataan,” ujarnya, Kamis (3/6).

Aris menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memastikan pengetahuan dan keterampilan sebanyak 23 surveyor tersebut agar dapat ditransfer kepada rekan-rekannya yang lain dengan baik.

Apabila data calon penerima manfaat sudah lengkap akan diajukan ke Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk dinilai dan dilakukan survei dan verifikasi kembali. Jika memenuhi kriteria maka akan disetujui untuk dibangun atau diberikan subsidi tangki septik.

“Sebanyak 23 surveyor yang hadir pada sosialisasi dan ToT ini akan memberikan pelatihan ke surveyor di bawahnya untuk melakukan kegiatan baseline survey,” tandasnya.

Untuk diketahui, revitalisasi tangki septik merupakan kegiatan untuk menyediakan tangki septik rumah tangga berkualitas, berfungsi dengan baik, dan memenuhi baku mutu yang dilakukan dalam bentuk pembangunan atau perbaikan.

Penerima Subsidi diprioritaskan pada lokasi yang membutuhkan penanganan segera sebagai upaya pemenuhan hak atas sanitasi layak untuk masyarakat dengan kriteria sebagai berikut;

a. Belum memiliki tangki septik atau perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

b. Rumah yang memiliki tangki septik tapi belum kedap atau bocor

c. Rumah di kawasan kumuh ringan dan kumuh sedang

d. Rumah yang wilayahnya terkena rob

e. Rumah di daerah dengan muka air tanah tinggi

f. Rumah di wilayah dengan tingkat pencemaran bakteri coli yang tinggi

g. Rumah di daerah rentan penyakit diare

 

Sumber : https://www.beritajakarta.id/read/89681/23-surveyor-ikuti-tot-program-subsidi-revitalisasi-tangki-septik#.YMMEMPkzY2x

PAL Jaya Terus Berupaya Tingkatkan Cakupan Layanan Air Limbah Jakarta

PAL Jaya Terus Berupaya Tingkatkan Cakupan Layanan Air Limbah Jakarta


GAMBIR, Jawa Pos – PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya terus berusaha meningkatkan pengolahan limbah di ibu kota. Baik pengolahan melalui sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALDT) maupun sistem pengelolaan air limbah  domestik setempat (SPALDS). Tahun ini, salah satu BUMD miliki DKI itu menargetkan akan meningkatkan cakupan layanan air limbah melalui sistem per pipaan atau SPALDT. Yakni, menjadi 22,93 persen atau 2.490.755 penduduk yang air limbahnya terlayani. Dengan perincian, cakupan layanan sistem perpipaan 13,67 persen dan sistem non perpipaan 9,26 persen. ’’Sementara target panjang jaringan pipa yang kami bangun tahun ini mencapai 107.930 meter,’’ujar Direktur Utama PD PAL Jaya, Aris Supriyanto.

Memang, berdasar data PAL Jaya, cakupan pelayanan air limbah melalui SPALDT saat ini baru mencapai 13,33 persen. Hal itu terjadi karena jaringan perpipaan baru ada di zona 0 yang meliputi kawasan H.R. Rasuna Said, Mega Kuningan, Jalan Jenderal Sudirman, SCBD, Senayan, Gatot Subroto, Manggarai, Guntur, dan Setiabudi. Nah, untuk meningkatkan cakupan layanan sesuai target, pihaknya akan melaksanakan pembangunan Jakarta Sewerage System (JSS).

’’Untuk menambah cakupan layanan air limbah, Pemprov DKI Jakarta juga akan melaksanakan pembangunan JSS yang dimulai dari zona 1, 6, 2, 5,dan 8. Total ada 15 zona, termasuk zona 0 (zona eksisting),’’ terangnya.

Selain itu, dalam peningkatan cakupan layanan, pihaknya juga akan mengoptimalkan layanan perpipaan air limbah zona 0 dengan mengidentifikasi potensi calon pelanggan air limbah di Jalur Rasuna Said, Patra Kuningan, Denpasar, Gatot Subroto sisi utara dan selatan, kawasan Gelora Senayan, serta Senopati. Lalu, mengembangkan layanan air limbah zona 0 melalui penyelesaian pembangunan IPAL Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) Krukut.

’’Kami juga akan mengembangkan layanan perpipaan air limbah modular komunal. Antara lain, pemasangan pipa air limbah dan IPAL dikawasan T.B. Simatupang, pembangunan IPAL di kawasan Thamrin Nine, dan pembangunan jaringan pipa air limbah dan IPAL Ancol. Lalu, pekerjaan pipa air limbah Jalan Jenderal Sudirman sisi timur juga akan kami selesaikan,’’ jelasnya.

Aris menjelaskan, saat ini IPAL terpusat yang dioperasikan PAL Jaya hanya satu. Yakni, IPAL MBBR Setiabudi yang memiliki kapasitas 250 liter/detik. Karena itu, dia berharap pembangunan IPAL MBBR Krukut berkapasitas 100liter/detik yang ditargetkan selesai April 2021 bisa meningkatkan kapasitas pengolahan air limbah di Jakarta. ’’Dibangunnya IPAL MBBR Krukut dapat mengurangi beban pengolahan air limbah IPAL MBBR Setiabudi,’’ terangnya.

Lebih lanjut, Aris juga menyebutkan, sebagai upaya peningkatan akses sanitasi masyarakat, DKI melakukan pendekatan melalui sistem setempat, yaitu program subsidi revitalisasi tangki septik. Memang, dari data yang mereka dapatkan dari Dinas Kesehatan DKI, di Jakarta, baru ada 27 kelurahan yang sudah deklarasi bebas dari buang air besar sembarangan (BABS) dari total 267 kelurahan. ’’Jika asumsi jumlah penduduk Jakarta sekitar 12 juta jiwa, tidak commuter, maka kira-kira persentase penduduk yang masih berperilaku BABS sekitar 3 persen atau sekitar 360 ribu jiwa atau 72 ribu KK,’’ terangnya.

Melihat angka yang cukup besar itu, PAL Jaya menargetkan 36 ribu titik terpasang hingga 2022 melalui program subsidi revitalisasi tangki septik. Untuk subsidi itu, pihaknya sudah menjalankannya sejak diterbitkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Revitalisasi Tangki Septik. Tahun lalu, 434 titik sudah selesai dibangun atau direvitalisasi. Tahun ini, pihaknya menargetkan akan merampungkan 2 ribu titik dengan masing-masing titik berbiaya sebesar Rp 10 juta.

’’Kegiatan revitalisasi itu akan kami lakukan selama tiga tahun sampai 2022. Jadi, rumah yang menjadi sasaran kami yakni yang belum memiliki tangki septik atau masyarakat yang masih berperilaku BABS. Dua itu termasuk dalam kriteria rumah yang akan diganti atau dipasang tangki septik,’’ungkapnya (rya/co1/ilo)

Jawa Pos_1

Sumber: Media Cetak Jawa Pos The Jakarta, Edisi Selasa, 30 Maret 2021, Halaman 9

Floating-Hotline-Icon-01

Hotline Hubungan Masyarakat
(021) 835 42 52 - extension 6 +62 812 9079 0899

Hotline Layanan Pengaduan Pelanggan (Administrasi)
(021) 835 42-52 - extension 207 +62 878 9366 5470

Hotline Layanan Pengaduan Pelanggan (Teknis)
(021) 835 42-54 atau +62 851 5627 4188

Hotline Layanan Penyedotan Lumpur Tangki Septik
(021) 8370 2136 atau +62812 9077 70-20 / 30

Hotline Layanan Sistem Perpipaan
+62 813 8832 9008

Hotline Layanan Tangki Septik Modifikasi (BIOPAL)
+62 813 8529 1475

Hotline Layanan Penanggulangan Sumbatan Instalasi Pipa Air Limbah/Plumbing
+62 813 8529 1475

Hotline Layanan Pemeriksaan Laboratorium
+62 851 7514 4468

Hotline Layanan Pengelolaan Limbah B3
+62 811-1991-890